Semarang, HPI – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) menggelar dialog publik di Gedung Theater Prof. Qodri Azizy ISDB Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Walisongo Semarang, Rabu (05/02/25).
Kegiatan yang bertajuk “Kejaksaan “Superbody” dan Ancaman Kekuasaan Absolut” bertujuan untuk menjaga nalar kritis mahasiswa sebelum masuk kembali ke bangku perkuliahan.
“Dialog ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk melatih nalar kritisnya setelah liburan akademik, jadi diharapkan mahasiswa bisa membangunkan kembali ide-ide nya,” kata Ketua Dema FSH Raflie Putra. C saat memberikan sambutan di aula Theater.
Ia memberikan apresiasi besar terhadap mahasiswa yang hadir. Walaupun masih dalam waktu liburan. Namun, partisipasi dari mahasiswa dalam kegiatan ini sangat memuaskan.
“Terimakasih kepada seluruh mahasiswa yang sudah menyempatkan waktunya disela-sela liburan, saya sangat senang dan mengapresiasi atas partisipasi kalian” ujarnya.
Kemudian, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag. juga mengatakan dialog publik ini sangat bagus dan penting untuk dikembangkan, karena dengan berdiskusi, kita akan memunculkan rasa asah asih asuh.
“Karena hanya dengan berdiskusi lah, rasa asah asih asuh kita terhadap sesama mahasiswa itu akan keluar, jadi perbanyak lah diskusi serta bertukar pemikiran,” ungkapnya.
Ghofur menjelaskan orang yang berdiskusi itu ibarat seperti lesung, alat tradisional yang digunakan untuk mengupas padi.
“Padi yang terkelupas itu hasil dari gesekan antara kulit dengan lesung, Jadi seperti itulah orang yang melakukan diskusi. Semakin banyak gesekan yang terjadi didalam diskusi itu, semakin banyak pula ide ide baru yang muncul, ibarat beras yang bewarna putih,” jelasnya.
“Saya juga berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan semoga kalian bisa belajar banyak dari pemateri yang ada,” tambahnya. (snry)
Leave a Reply